Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Senpi Itu Hanya untuk Menakuti Saja tapi Malah Meletus"

Kompas.com - 02/10/2020, 11:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Buronan kasus penembakan seorang wanita di Palembang ditangkap oleh polisi setelah melarikan diri selama delapan tahun.

Saat ditangkap, Sabil mengaku telah menembak kepala seorang wanita bernama Siti hingga tewas seketika di lokasi kejadian pada Maret 2012 lalu.

Masalah utang Rp 30 juta yang tak kunjung dibayar menjadi pemicunya.

Kepada polisi, Sabil mengaku tidak memiliki niat untuk membunuh Siti saat itu. Ia hanya ingin menakut-nakuti.

"Tidak sengaja tertembak, senpi itu hanya untuk menakuti saja tapi malah meletus," kata Sabil.

Baca juga: DPO 8 Tahun, Tersangka Pulang karena Mengira Polisi Sudah Lupa dengan Kasusnya

Dihantui rasa ketakutan

Asgaburillah alias Sabil  (34) pelaku penembakan Siti Fauziah (35) saat berada di Polrestabes Palembang, Kamis (1/10/2020). Tersangka nekat menembak korban karena kesal utangnya sebesar Rp 30 juta tak dibayar.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Asgaburillah alias Sabil (34) pelaku penembakan Siti Fauziah (35) saat berada di Polrestabes Palembang, Kamis (1/10/2020). Tersangka nekat menembak korban karena kesal utangnya sebesar Rp 30 juta tak dibayar.
Sabil membenarkan, usai menembak Siti hingga tewas dirinya melarikan diri.

Bahkan Sabil hidup berpindah-pindah hingga ke luar provinsi untuk menghindari kejaran polisi.

Namun, dalam pelariannya itu, Sabil mengaku selalu dihantui rasa ketakutan.

Delapan tahun berlalu, ia pun memutuskan kembali pulang ke rumahnya di Kelurahan Talang Betutu, Sukarami, Palembang untuk menghindari kejaran polisi.

Sabil mengira polisi tak akan menangkapnya karena kasus pembunuhan itu telah lama berlalu.

Baca juga: Kesal Utang Rp 30 Juta Tak Dibayar, Pria Ini Tembak Wanita hingga Tewas, Tertangkap Setelah DPO 8 Tahun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com