Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

878 Babi Mati Mendadak di Palembang, Diduga Terkena Virus Afrika

Kompas.com - 03/07/2020, 19:41 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 878 ekor babi yang berada di peternakan Palembang, Sumatera Selatan dilaporkan mati mendadak sejak dua bulan terakhir.

Kematian ratusan babi tersebut lantaran diduga terkena virus flu babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Cabang  Sumatera Selatan, Jafrizal, mereka baru mengetahui kematian ratusan babi tersebut pada Kamis (2/7/2020) kemarin.

Baca juga: Ratusan Babi di Sikka, NTT, Mati Mendadak Diserang Flu Babi Afrika

Awalnya, PHDI curiga lantaran ampas tahu beberapa hari terakhir mengalami lonjakan. Sementara, ampas tahu tersebut merupakan pakan babi yang biasa digunakan oleh peternak.

Dari temuan itu mereka langsung melakukan penelusuran ke peternakan babi di beberapa tempat yakni di Talang Buruk, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Talang Keramat, Sei Hitam, Kecamatan Ilir Barat Satu, Palembang, dan Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin dan mendapati sebanya 878 babi mati mendadak.

"Peternak tidak melaporkan hal ini ke kami, jika sudah ada ratusan babi yang mati,"kata Jafrizal, melalui sambungan telepon, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Dampak Virus Demam Babi Afrika, Peternak di Bali Terancam Kolaps

Jafrizal mengatakan, dari kandang peternakan babi mereka mengambil sampel kotoran dan darah.

Sementara, ratusan babi yang mati itu telah dikuburkan oleh peternak.

"Balai Veteriner Lampung masih menyelidiki fenomena tersebut. Namun kuat dugaan ini terkena virus flu babi. Laporan memang 878 pun, tapi kemungkinan lebih dari itu jumlahnya bisa ribuan," ujarnya.

Hanya menular antarhewan

Virus ASF menurut Jafrizal sejauh ini hanya menularkan antarhewan.

Sehingga seluruh peternakan mengkosongkan kandang dan tidak melakukan aktivitas selama tiga bulan untuk kembali steril.

"Karena virus ini sangat lama menempel di kandang,"ujarnya.

Pemerintah pun harus harus lebih mewaspadai fenomena ini. Sebab, wabah flu babi (H1N1) diketahui telah mulai  merebak di China. 

"Virus ini, bisa menular ke manusia. Hal inilah yang perlu dicegah," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com