Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Klaster Pasar Penularan Covid-19 di Tanah Air, dari Pusat Grosir hingga Pasar Raya

Kompas.com - 10/06/2020, 10:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19 terjadi di beberapa pasar di Tanah Air. Tak hanya pedagang, tercatat beberapa pembeli dan keluarga serta warga sekitar juga terpapar Covid-19.

Seperti yang terjadi pada klaster Pasar Raya Padang. Hingga Rabu (3/6/2020), tercatat ada 239 kasus positif yang terdiri dari pedagang, pembeli, keluarga pedagang, hingga petugas Dinas Perdagangan.

Sementara itu, dari klaster pusat grosir di Sleman, pasien positif Covid-19 bermunculan di wilayah Bantul hingga Gunungkidul. Bahkan, pemerintah setempat melakukan rapid test massal untuk mencegah penyebaran virus di klaster tersebut.

Berikut catatan Kompas.com terkait klaster pasar dan pusat perbelanjaan di Tanah Air yang menjadi penularan Covid-19.

1. Klaster pusat grosir Sleman

Para pengunjung salah satu pusat glosir di Sleman saat verifikasi data sebelum rapid test. Rapid test massal untuk pengunjung pusat glosir ini di laksanakan di GOR Pangukan, SlemanKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Para pengunjung salah satu pusat glosir di Sleman saat verifikasi data sebelum rapid test. Rapid test massal untuk pengunjung pusat glosir ini di laksanakan di GOR Pangukan, Sleman
Salah satu pusat grosir di Sleman menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Klaster tersebut muncul setelah salah satu karyawannya dinyatakan positif corona pada 24 April 2020.

Dari investigasi awal, ada 10 kontak erat dan dari hasil rapid test lima orang dinyatakan reaktif.

Setelah satu pegawai dinyatakan positif, Bupati Sleman Sri Purnomo menginstruksikan agar pusat grosir tersebut untuk sementara dihentikan operasionalnya sejak 5 Mei 2020.

Baca juga: Dari Klaster Pusat Grosir Sleman, Pasien Positif Covid-19 Muncul di Bantul hingga Gunungkidul

Selain itu, Pemkab Sleman melakukan rapid test pada 1.500 pengunjung.

Dari klaster pusat grosir di Sleman, pasien positif Covid-19 muncul di Bantul hingga Gunungkidul.

Di Gunungkidul ada tiga pasien dari klaster pusat grosir, salah satunya adalah istri dari pegawai pusat grosir Sleman yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Satu Keluarga Gunungkidul Positif Corona dari Klaster Pusat Grosir Sleman

Sehari-hari pasien tersebut berjualan makanan kecil di rumahnya sehingga puluhan anak yang sempat berbelanja juga menjalani rapid test dan isolasi mandiri.

Sementara dua pasien lainnya adalah dua pegawai yang positif Covid-19 dan kontak erat dengan lima orang yang reaktif.

Sedangkan di Bantul, ada tujuh pasien positif Covid-19 dari klaster pusat grosir Sleman. Sedangkan di Kulonprogo satu pegawai juga dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 461 Pengunjung Pusat Grosir di Sleman Jalani Rapid Test Massal, 20 Orang Reaktif

2. Klaster Pasar Raya Padang, 222 orang positif Covid-19

Warga berbelanja berbagai kebutuhan lebaran saat masa PSBB di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (18/5/2020). Pusat perbelanjaan tradisional terbesar di kota itu kini kembali dibuka menjelang Lebaran setelah beberapa waktu lalu ditutup untuk dilakukan penyemprotan karena sejumlah pedagang tercatat positif Covid-19 hingga 81 orang.ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA Warga berbelanja berbagai kebutuhan lebaran saat masa PSBB di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (18/5/2020). Pusat perbelanjaan tradisional terbesar di kota itu kini kembali dibuka menjelang Lebaran setelah beberapa waktu lalu ditutup untuk dilakukan penyemprotan karena sejumlah pedagang tercatat positif Covid-19 hingga 81 orang.
Hingga Rabu (3/6/2020), ditemukan 239 pasien positif Covid-19 dari klaster Pasar Raya Padang.

Mereka adalah pedagang, petugas Dinas Perdagangan, keluarga pedagang, hingga pembeli.

Sebanyak 239 kasus tersebut ditemukan setelah Pemkot Padang melakukan tes swab pada 1.1617 orang yang melakukan kontak dengan pasien positif.

Baca juga: Antisipasi Membesarnya Klaster Pasar Raya Padang, Toko Diberi Stiker Sudah di-Swab

Pakar epidemiologi Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri, mengatakan, dilihat dari kasus pertama adalah dari seorang tenaga kesehatan yang menularkan virus Covid-19 pada ibunya. Lalu, sang ibu menularkannya ke tetangga toko di pasar hingga pekerja toko dan akhirnya pedagang, lalu menyebar hingga saat ini.

"Rantainya sudah panjang. Kalau generasi sudah masuk generasi keempat atau kelima," tutur Defriman Djafri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com