Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 6 Mahasiswa Palembang Hilang di Garut, Sempat Ziarahi Makam Prabu Kiansantang

Kompas.com - 19/05/2020, 23:22 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Hilangnya Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19) bersama lima temannya yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan sampai saat ini menjadi misteri.

Iwan (52) dan Ita (42) orangtua dari Agam pun tak patah arang, untuk tetap mencari keberadaan putra pertamanya itu, walaupun saat ini telah memasuki tahun ketiga sejak ia di laporkan hilang di Polda Jawa Barat pada 6 September 2017 lalu.

Ita mengatakan, Agam sebelum hilang kontak sempat pamit untuk berkunjung ke Makam Prabu Kiansantang atau yang lebih dikenal sebagai Makam Godog yang terletak di Desa Labak Agung, Kecamatan Karagpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Pamit Liburan ke Garut, 6 Warga Palembang Hilang Selama 3 Tahun

Meski saat itu hari telah malam dan membawa anak kecil, Ita tak juga mendapatkan titik keberadaan Agam.

"Saya tungguin sampai malam siapa tahu Agam di sana, tapi tetap tidak ada," kata Ita saat ditemui Kompas.com di Jalan H Azaari, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (19/5/2020).

Tak hanya itu, seluruh lokasi kawasan Garut telah dicoba didatangi Ita untuk mencari Agam dan temannya itu. Namun usaha tersebut tak juga membuahkan hasil.

Baca juga: Penata Busana yang Ditemukan Tewas Membusuk Diduga Dibunuh, Mobil Hilang

HP salah satu mahasiswa yang hilang sempat aktif

Satu tahun berjalan, salah satu handphone teman Agam yang juga hilang bernama Aat Hadi Yatna (24) sempat aktif.

Iwan ayah kandung dari Agam langsung menghubungi orangtua teman anaknya yang lain untuk mengabarkan hal tersebut.

Mereka selanjutnya menelepon nomot Aat. Namun, ternyata pemilik nomor itu mengaku bukan bernama Aat dan tak mengenal nama yang mereka sebutkan.

"Kami akhirnya kesana, dibantu dengan tim siber ITE Polda Jabar, nomor itu terlacak di Banjar, Jawa Barat, setelah itu tidak aktif lagi, "kata Iwan.

Lokasi titik handphone tersebut hidup begitu luas. Mereka kesulitan untuk mencari Agam bersama temannya, ditambah lagi medan di kawasan itu merupakan perbukitan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com