Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Sopir Taksi Online Tewas Dibunuh Penumpang, Berawal dari Ponakan Ditabrak hingga Berujung Dendam

Kompas.com - 31/12/2019, 10:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Fakta baru terungkap dari kasus kematian sopir taksi online bernama Ruslan Sani (43), warga Kecamatan Sako, Palembang, yang jasadnya dibuang di sekitar Kompleks Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, Sabtu (29/12/2019) malam lalu.

Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap dua tersangka yakni Abib Samudra alias Iwan (36) dan Sulaiman (37), ternyata motif pembunuhan diduga dilatarbelakangi dendam.

Dendam sendiri berawal dari tersangka Iwan yang mengaku keponakannya ditabrak oleh korban saat sedang jalan kaki di flyover Jakabaring, tapi Ruslan tidak mau bertanggung jawab hingga akhirnya ia mengingat pelat nomor milik Ruslan.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan urine yang dilakukan polisi terhadap dua pelaku dinyatakan positif.

Berikut ini fakta baru selengkapnya:

1. Iwan: korban tabrak keponakan saya

Dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43), seorang sopir taksi online saat berada di Polrestabes Palembang, Minggu (29/12/2019).HANDOUT Dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43), seorang sopir taksi online saat berada di Polrestabes Palembang, Minggu (29/12/2019).

Saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolresta Palembang, Iwan mengaku dendam kepada korban karena dia telah menabrak keponakannya dan tidak bertanggung jawab.

"Keponakan saya lagi jalan kaki di dekat flyover Jakabaring mendadak ditabrak dia ini. Tapi dia tidak mau tanggung jawab," katanya saat berada di Polresta Palembang, Senin (30/12/2019).

Iwan mengatakan, sejak keponakannya ditabrak korban, ia pun mengingat pelat nomor mobil korban jenis Toyota Avanza BG 1442 RP.

Baca juga: Bunuh Sopir Taksi Online di Palembang, Pelaku: Dia Tabrak Ponakan Saya

 

2. Iwan beberapa kali pindah untuk cari keberadaan korban

Ilustrasi taksi online Ilustrasi taksi online

Setelah kejadian tersebut, Iwan pun mencari tahu identitas yang menabrak keponakannya, hingga akhirnya ia mengetahui korban adalah sopir taksi online.

Mengetahui itu, ia kemudian memesan taksi online untuk mengincar Ruslan. Bahkan, korban sempat 20 kali membatalkan pesanan tersebut hingga sempat di blokir oleh pihak aplikasi.

"Saya sempat beberapa kali pindah untuk mencari korban ini. Setelah titik pesanan saya arahkan ke Jalan Kolonel Atmo baru diterima. Saya dan Sulaiman langsung naik ke mobil," ujarnya.

Baca juga: Sembunyi di Rawa-rawa Selama 2 Jam, 1 Pelaku Pembunuh Sopir Taksi Online di Palembang Serahkan Diri

 

3. Korban marah saat diminta pertanggung jawaban

Ilustrasi marahDigital Vision. Ilustrasi marah
Setelah pesanannya diterima korban, Iwan pun duduk di kursi depan penumpang, sementara temannya Sulaiman duduk di belakang kursi kemudi.

Saat di dalam mobil, ia lalu menanyakan kepada Ruslan soal pertanggung jawabannya usai menabrak keponakannya. Akan tetapi, Ruslan menurut Iwan langsung marah hingga membuatnya emosi dan menghabisi nyawa korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com