Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Penumpang Bus Sriwijaya yang Terjun ke Jurang Belum Ditemukan

Kompas.com - 24/12/2019, 19:13 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PAGARALAM, KOMPAS.com- Tim gabungan dari Basarnas, polisi dan TNI saat ini masih mencari 14 penumpang bus Sriwijaya yang terjun ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, bus nahas tersebut membawa 54 orang termasuk sopir dan kondektur.

Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut berangkat dari Bengkulu dengan mengangkut sebanyak 27 penumpang.

Namun, sopirnya diduga mengangkut penumpang gelap di tengah perjalanan.

Baca juga: Sebelum Terjun ke Jurang, Bus Sriwijaya Sempat Alami Kecelakaan Lain

Saat ini, baru 40 penumpang yang sudah dievakuasi. 27 orang di antaranya tewas, sedangkan 13 lainnya selamat.

"Untuk 14 penumpang lagi masih dilakukan pencarian di lokasi kejadian," kata Supriadi, Selasa (24/12/2019).

Untuk mencari 14 penumpang lainnya, tim gabungan sudah memperluas radius pencarian hingga 5 kilometer dari lokasi jatuhnya bus. 

Hanya saja, upaya pencarian terhambat dengan aliran Sungai Lematang yang deras.

Mengenai penyebab kecelakaan, polisi menduga bus masuk ke jurang karena sopirnya mengantuk.

Baca juga: Fakta Lengkap Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Tewaskan 27 Penumpang, Diduga Sopir Ngantuk hingga Tak Layak Jalan

Namun, polisi juga berencana memeriksa perusahaan pemilik bus untuk memastikan penyebab kecelakaan.

"Pihak perusahaan juga akan diperiksa, kita koordinasi dengan Polda Bengkulu, karena lokasi perusahaan di sana" jelasnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Nelson Firdaus sebelumnya mengatakan, bus Sriwijaya tak layak jalan.

Hal itu diketahui setelah Dinas Perhubungan Sumatera Selatan menelusuri hasil ramp check bus tersebut setelah kecelakaan terjadi.

 

"Isi ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan, seharusnya tak beroperasi. Masih banyak permasalahan lain, bus ini memang semestinya tidak layak jalan,"kata Nelson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com