Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Tolak 25 Kontainer Kelapa Asal Sumsel karena Bertunas

Kompas.com - 19/11/2019, 18:07 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Thailand menolak ekspor kelapa sebanyak 25 kontainer dari Sumatera Selatan, karena kondisinya telah tumbuh tunas.

Akibat kejadian tersebut, PT Central Agro Indonesia sebagai eksportir mengalami kerugian sebesar Rp 2,5 miliar.

Direktur PT Central Agro Indonesia Rajief Nasir mengatakan, dikembalikannya 25 kontainer berisi kelapa tersebut karena Pemerintah Thailand menilai kualitas produk menurun. Seluruh kelapa yang dikirim sudah memiliki tunas.

Selama menjadi eksportir kelapa empat tahun belakangan, kata Rajief, baru kali ini ia mengalami kejadian penolakan produk ekspor.

"Tunas kecil saja di-reject (ditolak). Sebelumnya tidak pernah seperti ini sampai 25 kontainer dikembalikan. Standar kelapa yang kita kirim ini bagus semua," kata Rajief, ketika berada di Pelabuhan Bombaru Palembang, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Berkat Petani Milenial, Ekspor Hasil Pertanian Jateng Capai Rp 2,51 Triliun

Rajief menjelaskan, sangat kecil kemungkinan kelapa yang dikirim ke Thailand tidak memiliki tunas. Sebab, proses pemetikan hingga pengiriman memakan waktu sekitar satu bulan.

"Selama ini kelapa bertunas tidak masalah. Namun, pada bulan ini, semua kepala bertunas di kembalikan," ujarnya.

Penolakan kelapa bertunas itu, menurut Rajief, datang dari Pemerintah Thailand. Sementara, pihak dari perusahaan importir tidak mempersalahkannya, karena masih dapat digunakan.

"Sebetulnya perusahaan di Thailand tidak mempermasalahkannya. Tapi pemerintah di sana menolak, kita tidak tahu kenapa sampai seperti itu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyulihan dan Layanan Informasi Bea cukai Palembang, Dwi Harmawanto menjelaskan, pengembalian kelapa dalam jumlah banyak itu baru pertama kali terjadi.

Baca juga: Perdana, Pontianak Ekspor 10 Ton Buah Pisang ke Malaysia

Sepanjang tahun 2019, sebanyak 5.504 kontainer kelapa dikirim ke beberapa negara seperti Thailand, Tiongkok, Vietnam, Malaysia dan Singapura.

"Dari total tersebut, 37.106 ton dikirim ke Thailand. Karena memang, Thailand merupakan salah satu pengimpor kelapa Sumsel yang besar. Tapi baru kali ini kejadian, 25 kontainer dikembalikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com