Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla Masih Membara, 7 Helikopter "Waterbombing" Tak Beroperasi karena Izin Terbang Habis

Kompas.com - 11/11/2019, 18:14 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh unit helikopter waterbombing yang bertugas untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terpaksa berhenti beroperasi sementara lantaran izin terbang para pilot asing yang telah habis.

Sedangkan, dua unit helikopter lain ditarik oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana karena kontrak yang tidak diperbaharui.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, sebelumnya ada sembilan unit helikopter waterbombing yang bertugas untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Kunjungan ke Kalimantan, Dedi Mulyadi Terima Masukan soal Gaji Satgas Karhutla

 

Namun, saat ini seluruhnya tak dapat lagi dioperasikan karena izin terbang yang telah habis.

"Kita masih ada tujuh helikopter waterbombing lagi di Pangakalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang. Tapi belum bisa terbang karena izinnya habis. Total sembilan, namun dua sudah ditarik ke pusat," kata Ansori, Senin (11/11/2019).

Ansori menjelaskan, proses perpanjangan izin terbang saat ini sedang dilakukan. Dalam waktu dekat, tujuh helikopter waterbombing akan kembali beroperasi memadamkan api.

Untuk sementara, proses pemadaman yang wilayahnya masih terbakar akan dilakukan dengan menurunkan tim satgas gabungan dari darat.

"Perpanjangan izin terbang ini dilakukan karena gubernur Sumsel memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat asap di Sumsel selama 20 hari, dari 10 November menjadi 30 November, lataran kebakaran yang belum mereda," ujarnya.

Baca juga: Usai Karhutla, Riau Bersiap Hadapi Banjir dan Langsor

Dari catatan BPBD Sumsel, luas lahan yang terbakar saat ini telah mencapai 361.857 hektare. Dari total tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi lokasi luasan lahan terbakar terbanyak, yakni 204.974 hektare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com