PALEMBANG, KOMPAS.com- Kepala Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang Nuga Putratijo mengatakan, penyebab kabut asap ekstrem yang terjadi di Palembang karena arah angin.
Menurut Nuga, setelah dilakukan analisis, arah angin saat ini masih dominan dari timur tenggara ke selatan.
Sehingga, apabila terjadi kebakaran wilayah timur tenggara dan selatan, asap dapat langsung masuk ke Palembang.
"Adanya kiriman asap dari daerah lain,seperti perbatasan Jambi juga menjadi faktor masuknya asap. Ditambah angin permukaan, berbalik arah,sehingga terjadi kepekatan pada hari ini,"kata Nuga, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Palembang Diselimuti Kabut Asap Ekstrem, Alat Pemantau Kualitas Udara Mendadak Rusak
Musim kemarau pada tahun ini menurut Nuga lebih kering dibandingkan pada 2018 lalu. Sementara,hujan turun diprediksi berlangsung pada (17/10/2019).
"Konsentrasi asap penyebabnya adalah angin,"ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan luasan yang terbakar pada Minggu (13/10/2019) kemarin telah mencapai114,291 hektar. Dengan jumlah hotspot sebanyak 732.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.