Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Satu dari Bayi Kembar 4 di Palembang Meninggal

Kompas.com - 13/09/2019, 18:36 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG,KOMPAS.com- Anandito Stevanus Purwanto, anak ketiga dari empat bayi kembar pasangan Kristina Andriani (29) dan Yohanes Aprilianus Mahendra (31) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Jumat (13/9/2019).

Sebelumnya, dua bayi kembar mereka yakni Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Purwanto telah lebih dulu meninggal pada Rabu (11/9/2019) karena paru-paru yang tak matang akibat lahir dalam kondisi prematur.

Dengan meninggalnya Anandito, anak Kristina yang kini bertahan tinggal satu, yakni Anandita Stepani Purwanto.

Baca juga: Paru-paru Tak Matang, 2 dari Bayi Kembar 4 di Palembang Meninggal

Kepala Kebidanan RSMH Palembang Rodiah mengatakan, meninggalnya Anandito karena kasus yang sama dialami dua saudaranya, yakni organ tubuh yang belum berkembang dengan sempurna.

"Keempat bayi kembar tersebut lahir pada kondisi kandungan 29 minggu. Semestinya usia normal kandungan adalah 38 sampai 40 minggu," kata Rodiah.

Selain lahir secara prematur, keempat bayi tersebut juga memiliki berat yang sangat ringan, yakni 900 gram, 950 gram, 1.100 gram dan 1.000 gram.

"Karena kelahiran ekstrem, fungsi organ seperti paru-paru tak mengembang. Sehinga membuat ketiga bayi itu tak bisa bertahan," ujarnya .

Baca juga: Perempuan Ini Melahirkan Bayi Kembar 4 Secara Normal

Saat ini, tinggal satu bayi lagi yang masih bertahan setelah tiga saudaranya telah lebih dulu meninggal.

Rodiah pun mengakui, kondisi bayi berjenis kelamin perempuan itu pun saat ini cukup stabil karena sudah bisa mengkonsumsi ASI.

"Kondisinya masih terus kita pantau perkembangannya. Setelah sehat dan normal baru bisa diperbolehkan pulang untuk bayinya,"ujarnya.

Sementara itu, Kristina mengaku sangat sedih atas meninggalnya bayi ketiganya tersebut.

Ia pun berharap, bayi perempuannya yang saat ini masih bertahan agar cepat pulih dan pulang ke rumah.

"Mohon doa untuk keselamatan anak saya yang perempuan. Karena dua sudaranya sudah meninggal,"kata Kristiani.

Kristiani menjelaskan, jenazah anaknya tersebut saat ini telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

"Makamnya sebelahan sama dua saudaranya, "ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com