PALEMBANG,KOMPAS.com- Anandito Stevanus Purwanto, anak ketiga dari empat bayi kembar pasangan Kristina Andriani (29) dan Yohanes Aprilianus Mahendra (31) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Jumat (13/9/2019).
Sebelumnya, dua bayi kembar mereka yakni Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Purwanto telah lebih dulu meninggal pada Rabu (11/9/2019) karena paru-paru yang tak matang akibat lahir dalam kondisi prematur.
Dengan meninggalnya Anandito, anak Kristina yang kini bertahan tinggal satu, yakni Anandita Stepani Purwanto.
Baca juga: Paru-paru Tak Matang, 2 dari Bayi Kembar 4 di Palembang Meninggal
Kepala Kebidanan RSMH Palembang Rodiah mengatakan, meninggalnya Anandito karena kasus yang sama dialami dua saudaranya, yakni organ tubuh yang belum berkembang dengan sempurna.
"Keempat bayi kembar tersebut lahir pada kondisi kandungan 29 minggu. Semestinya usia normal kandungan adalah 38 sampai 40 minggu," kata Rodiah.
Selain lahir secara prematur, keempat bayi tersebut juga memiliki berat yang sangat ringan, yakni 900 gram, 950 gram, 1.100 gram dan 1.000 gram.
"Karena kelahiran ekstrem, fungsi organ seperti paru-paru tak mengembang. Sehinga membuat ketiga bayi itu tak bisa bertahan," ujarnya .
Baca juga: Perempuan Ini Melahirkan Bayi Kembar 4 Secara Normal
Saat ini, tinggal satu bayi lagi yang masih bertahan setelah tiga saudaranya telah lebih dulu meninggal.
Rodiah pun mengakui, kondisi bayi berjenis kelamin perempuan itu pun saat ini cukup stabil karena sudah bisa mengkonsumsi ASI.
"Kondisinya masih terus kita pantau perkembangannya. Setelah sehat dan normal baru bisa diperbolehkan pulang untuk bayinya,"ujarnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan