Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paru-paru Tak Matang, 2 dari Bayi Kembar 4 di Palembang Meninggal

Kompas.com - 11/09/2019, 17:52 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Puwanto, dua dari bayi kembar empat yang dilahirkan oleh Kristina Adriani (29), meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSM) Palembang.

Keduanya meninggal akibat paru-paru yang tak matang saat kelahiran. Sebab, empat bayi kembar tersebut lahir dalam kondisi prematur.

Dokter Abarham Martadiansyah spesialis Obgin (K) RSMH yang menangani persalinan Kristina menuturkan, saat persalinan berlangsung, empat bayi kembar tersebut tak menangis.

Namun, setelah dilakukan pertolongan, empat bayi kembar itupun akhirnya menangis.

Empat bayi kembar itu memiliki berat yang ringan. Di mana untuk Anandita Stevia Purwanto memilik berat badan 1.100 gram, Anandiva Stevia Purwanto 1.000 gram, Anandito Stevanus Purwanto 950 gram dan Anandivo Stevanus Purwanto memiliki berat badan 9.00 gram.

Baca juga: Perempuan Ini Melahirkan Bayi Kembar 4 Secara Normal

"Usia paru-paru matang untuk bayi itu adalah minimal 28 minggu dan maksimal 29 minggu. Namun, untuk dua bayi ini dilahirkan sebelum 28 minggu, sehingga paru-parunya tak mengembang," kata Abarham, Rabu (11/9/2019).

Abarham mengatakan, Anandita Stevia Purwanto yang merupakan anak pertama saat ini masih dalam kondisi perawatan, lantaran harus dibantu dengan alat infus untuk minum.

Sedangkan pada anak ke tiga yakni Anandito Stevanus Purwanto, sudah dalam kondisi normal dan bisa menerima ASI secara teratur.

"Untuk kondisi ibunya sudah sehat dan hari ini diperbolehkan pulang. Namun, untuk anak pertama dan ketiganya, harus menjalani perawatan dahulu sampai normal," ujar dia.

Lahirnya empat bayi kembar sekaligus di rahim Kristina Adriani disebabkan beberapa faktor. Seperti efek dari obat-obatan serta program kehamilan bayi tabung.

Abarham menuturkan, hasil pemeriksaan, Kristina ternyata pernah memiliki riwayat program subur dengan mengonsumsi obat.

Kembar empat dalam kehamilan pun bisa menimbulkan risiko tinggi bagi sang ibu. Karena proses pembuahan yang bisa mengakibatkan komplikasi penyakit.

"Sebenarnya kelahiran kembar itu tak normal. Yang normal itu adalah satu rahim untuk satu bayi. Risiko dari bayi kembar ini, adalah bisa darah tinggi dan komplikasi pembuahan yang tak normal untuk anak. Kedua, biasanya lahir prematur," ujar dia.

Baca juga: Tak Ada Hujan, Sepekan ke Depan Palembang Bakal Diselimuti Kabut Asap

Sementara itu, Kristina mengaku ikhlas atas meninggalnya dua anaknya tersebut.

Jenazah Anandiva Stevia Purwanto dan Anandivo Stevanus Puwanto pun telah dibawa ke kediaman mereka kawasan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Suami saya sudah di rumah tadi, karena hari ini mau dimakamkan," kata Kristina.

Kelahiran empat anak hasil pernikahannya dengan Yohanes Aprilianus Mahendra (31) telah diketahui pada usia delapan minggu saat dilakukan pengecekan kandungan.

Pasangan yang menikah pada Agustus 2018 ini pun mengaku sangat senang setelah mengetahui jika anak mereka ada empat.

"Ibu sama suami juga memang ingin anak kembar. Akhirnya dapat 4. Kami bersyukur, mohon doa, agar dua anak saya lagi bisa cepat sehat," ujar Kristina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com