Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpapar Kabut Asap Karhutla, Jam Belajar SMA di Sumsel Dimundurkan

Kompas.com - 10/09/2019, 17:39 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seluruh aktivitas jam belajar mengajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Sumatera Selatan diundurkan setelah sejak beberapa waktu belakangan terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Surat pengunduran jam belajar itupun saat ini telah diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) dan akan diedarkan di seluruh sekolah tingkat SMA.

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo mengatakan, surat edaran diundurkannya jam belajar sekolah tersebut diprioritaskan untuk siswa SMA yang terpapar kabut asap, seperti kota Palembang, Kabupaten Ogan komering Ilir, Ogan ilir dan Banyuasin.

Sementara, untuk sekolah yang tidak terdampak kabut asap, proses jam sekolah masih tetap berlangsung normal.

"Ini menindak lanjuti udara di Palembang yang sudah tidak sehat. Sehingga proses jam belajar dimundurkan. Biasanya, pada pagi hari asap pekat," kata Widodo.

Baca juga: Diselimuti Kabut Asap, 7 Penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin Delay

Jam belajar semula pukul 07.00 WIB, dimundurkan menjadi pukul 08.00 WIB.

Pemberlakuan itu pun akan terus berlangsung hingga kondisi udara di Sumsel telah kembali normal.

"Biasanya diatas pukul 08.00 WIB kondisi mulai membaik,"jelas Widodo.

Widodo pun tak menampik jika aturan jam belajar akan kembali diubah ketika asap semakin pekat saat diatas pukul 10.00wib.

"Kalau cuaca tak membaik maka dilakukan belajar maya atau di belajar di rumah,"jelasnya.

Selain itu, pihak dinas pendidikan Sumsel juga akan berkoordinasi dengan dinas kabupaten/kota untuk ikut memberlakukan pemunduran jam sekolah tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PUD) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Mereka pun mengintruksikan agar para siswa yang datang ke sekolah untuk tetap menggunakan masker.

"Kita juga akan menyediakan masker gratis untuk anak-anak,"ungkapnya.

Baca juga: Dikepung Kabut Asap Pekat, Sekolah Ini Liburkan Siswanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com