Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Hujan, Sepekan ke Depan Palembang Bakal Diselimuti Kabut Asap

Kompas.com - 10/09/2019, 12:04 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kota Palembang berpotensi akan diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dibeberapa wilayah Sumatera Selatan.

Sebab, berdasarkan model prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dengan rentang prakiraan tanggal 9 September hingga 16 September 2019, belum ada potensi hujan di wilayah Sumsel.

Kasi Observasi dan Informasi stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Bambang Beni Setiaji mengatakan, dari pengamatan mereka rentang waktu 24 jam pada (9/9/2019), didapati kondisi cuaca didominasi dengan kriteria asap serta kelembapan antara 45-95% dan temperatur antara 23-35o C dan angin dari Tenggara dengan kecepatan 5-20 Knots (9-37 Km/Jam).

Selain itu,kekeruhan udara (asap) yang mengandung partikel-partikel kering menyebabkan jarak pandang berkisar antara 1.000-8.000 meter, dengan jarak pandang terendah terjadi pada 23.00 UTC ( 06.00 WIB).

Baca juga: Kabut Asap Kian Pekat di Pekanbaru, Papan ISPU Malah Rusak

"Indikasi dari asap ini selain mengurangi jarak pandang yakni bau asap yang khas, perih di mata, sesak pada pernafasan dan matahari akan terlihat berwarna oranye kemerahan pada sore yang disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh polutan yang terdapat di atmosfer,"kata Beni, Selasa (10/9/2019).

Angin dari arah tenggara menyebabkan kabut asap memasuki kota Palembang. Sebab, beberapa titik panas yang terdeteksi di desa Air Sugihan, Pampangan, Banyuasin I, Tulung Selapan, Pedamaran, Cengal dan Pematang Panggang, menyebabkan data PM 10 (kadar udara) pada Selasa, (10/9/2019) masuk dalam kategori tidak sehat dengan rentang 180-187 mikrogram per meter kubik.

Kondisi asap tersebut akan terus berlangsung di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya hingga hilang titik-titik panas tersebut.

Namun, pada pukul 10.00 WIB data PM 10 di wilayah Palembang kembali dalam kategori baik.

"Siang ini turun ke sedang karena memang kondisi vertikal udara labil. Biasanya pada sore hari kondisi udara akan memburuk lagi sampai dini hari hingga ke pagi hari," jelasnya.

Baca juga: Fakta Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan, Penerbangan Dibatalkan hingga Warga Sesak Nafas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com