Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Lumpur Setinggi 30 Meter di Musi Banyuasin Mereda

Kompas.com - 22/07/2019, 16:37 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Semburan lumpur setinggi 30 meter yang terjadi di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mulai hilang setelah dilakukan penutupan oleh pihak SKK Migas .

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Andiyanto Agus Handoyo menerangkan, mereka telah berupaya melakukan penutupan lubang semburan lumpur sejak Jumat (19/7/2019) kemarin hingga hari ini.

Munculnya semburan lumpur tersebut, diduga karena adanya akrivitas ilegal drilling oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

"Semburan saat ini sudah jauh berkurang tekanannya dibanding pertama kali ditemukan. Saat ini sudah tidak ada lagi semburan lumpur. SKK Migas dan KKKS terdekat sudah melakukan mitigasi dan pengananan,"kata Andi, dalam pesan singkat, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Diduga Pengeboran Minyak Ilegal, Lumpur Setinggi 30 Meter Menyembur di Muba

Andi menerangkan, dengan adanya kejadian pengeboran minyak secara ilegal tersebut membuat kerugian bagi masyarakat dan alam sekitar.

Ia pun berharap agar pihak kepolisian segera mengusut kasus tersebut dengan menangkap pelaku ilegal drilling di Kabupaten Muba yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

"Mereka (pelaku ilegal drilling) banyak menimbulkan kerugian. Setelah lubang ditutup, semburan terkendali, tentunya perlu tindak lanjut dan peran serta pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait agar kejadian serupa dapat dihindari,"ujarnya.

Andi mengungkapkan, mereka meminta dukungan penuh dari pihak kepolsian serta Pemkab Muba terkait pembukaan akses jalan ke lokasi untuk melakukan proses penanggulangan semburan lumpur.

"Kami membantu penanggulangan semburan lumpur ini secara teknis sesuai kemampuan dan kapasitas kami mohon backup dari polisi dan masyarakat dalam akses pembukaan akses jalan ke lokasi,"ungkapnya.

Baca juga: Pertamina EP Terus Perangi Kegiatan Illegal Drilling di Musi Banyuasin

Aktivitas penambangan minyak ilegal

Diberitakan sebelumnya, semburan lumpur setinggi 30 meter mendadak muncul di areal perkebunan warga yang berada di Desa Kaliberau Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

Semburan lumpur tersebut diduga karena adanya aktifitas penambangan minyak ilegal yang dilakukan oleh warga.

Camat Bayung Lencir Akhmad Toyibir mengatakan, kejadian tersebut berlansung sejak Jumat (19/7/2019) kemarin. Tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, namun kebun sawit milik warga terendam lumpur.

"Dilokasi sekarang sudah diamankan Polisi dan TNI, Pertamina dan SKK Migas juga sudah datang untuk menutup lumpur tersebut. Iya informasinya begitu (pengeboran minyak ilegal),"kata Akhmad, melalui sambungan telepon, Sabtu (20/7/2019).

Baca juga: Geger Semburan Lumpur dan Gas di Cilacap, Ini Penjelasan Geologi Unsoed

Menurut Akhmad, kejadian tersebut baru kali pertamanya berlangsung. Ia tak mengetahui siapa pelaku pengeboran minyak tersebut.

"Polisi lagi mencari tahu siapa pelakunya. Kalau informasi yang kami dapat, lumpurnya tidak mengandung zat berbahaya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com