Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Tewas Saat Orientasi, Gubernur Sumsel Ancam Berikan Sanksi Tegas ke Sekolah

Kompas.com - 17/07/2019, 17:16 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG,KOMPAS.com- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru akan memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia jika terbukti adanya pelanggaran prosedur tetap (Protap) dalam pelaksanaan orientasi yang menyebabkan satu orang siswanya tewas.

Menurut Herman, pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait tersebut, bahkan pembina dari sekolah telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.

"Kita lihat kurikulumnya, saya tidak sembarang mau ngomong tutup-tutup, kasihan sama siswa yang ada, karena proses kegiatan belajar mengajar sudah lama berjalan. Tapi kalau memang syaratnya tidak terpenuhi dalam masa orientasi siswa itu, kita akan tegur keras sekolah itu,kalau tidak bisa ditegur keras ada tingkatan lagi untuk mereka,"kata Herman, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Pembina Sekolah SMA Taruna Tak Miliki Kompetensi sebagai Pelatih Fisik

Herman juga mengimbau kepada wali murid agar lebih selektif memilih sekolah untuk anak dengan tidak mengedepankan ego.

"Sudah enggak jamannya lagi pelonco, enggak jamannya lagi, tapi memang sekolahnya gaya-gaya militer. Saya heran orangtua mau sekolah kan anak-anak di tempat seperti itu. Akan dilihat, ini ulah oknum atau protap, kalau protap, sekolahnya yang kita sanksi,"tegasnya.

Baca juga: 4 Fakta Baru Pembina SMA Taruna Aniaya Siswa Saat Orientasi, Pelaku Baru Tamat S1 Psikologi hingga Kompetensi yang Dipertanyakan

Diberitakan sebelumnya, kegiatan orientasi di sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia memakan korban jiwa. DBJ (14) harus tewas setelah dianiaya oleh pembinanya yakni Obby Frisman Arkataku (24) yang ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu, satu siswa lagi yakni WJ (14) masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit RK Charitas Palembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com