Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Sumsel Sesalkan Pihak SMA Taruna Tutupi Status Pembunuh DBJ

Kompas.com - 16/07/2019, 15:48 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo menyesalkan tindakan pihak SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia lantaran menutupi banyak hal kepada Dinas Pendidikan saat investigasi tewasnya siswa di SMA tersebut. 

Salah satunya adalah status tersangka Obby Frisman Artaku (24), pembina sekolah yang menganiaya DBJ, siswa SMA Taruna hingga tewas saat orientasi.

Widodo menyebut pihak sekolah menutupi Obby ternyata adalah pembina baru.

“Dari awal komitmen kita harus buka seterang-terangnya untuk bisa kita benahi, khususnya berbagai bentuk kekerasan baik fisik maupun mental. Saya harap ini jadi pelajaran sangat berharga baik bagi SMA Taruna Indonesia sendiri maupun sekolah lain agar benar-benar memastikan di sekolahnya bebas bully verbal dan kekerasan fisik,” ujar Widodo, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Dianiaya Pembina hingga Kepala Dipukul Bambu

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan akan menyelidiki kompetensi Obby sebagai guru pembina di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Widodo mengatakan, tindakan yang dilakukan Obby sebagai pembina kepada siswa melebihi prosedur.

“Kalau benar OF baru seminggu masuk kerja di SMA Taruna, maka ini sepertinya mengarah tindakan melebihi prosedur. Kita harus dalami lagi kebenaran OF kapan mulai kerja di SMA tersebut," ujar Widodo.

Kemajuan penyelidikan ini juga menjadi bahan Disdik untuk mendalami hal-hal yang terkait dengan keberadaan dan status OF di sekolah.

Di antaranya apakah Obby pernah mendapat pembinaan atau arahan tugas pokok dan fungsinya oleh pimpinan sekolah, serta batas-batas kewenangan selaku pembina

Widodo menjelaskan, penerapan sistem pendidikan semi militer di sekolah tersebut memang dilakukan untuk membentuk karakter, mental, serta fisik para siswa menjadi kuat.

Sebab, hampir seluruh wali siswa serta siswa jika selesai menempuh jenjang pendidikan di sana ingin bergabung ke sekolah Akademi Militer maupun Akademi Kepolisian.

“Perlu ada jembatan, area abu-abu menyiapkan fisik dan mental lulusan SMP terbiasa di lingkungan SMA Taruna. Makanya penyiapan sekolah ini oleh panitia mengarah ke situ. Hasil wawancara saya dengan pihak sekolah, tidak ada situasi yang mengarah kekerasan,” jelasnya.

Baca juga: Penganiaya Siswa SMA Taruna hingga Tewas Baru Sepekan Jadi Pembina

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, Tarmizi Endrianto mengatakan, Obby mengajukan lamaran pekerjaan beberapa bulan lalu.

Setelah itu Obby dipanggil untuk bekerja sebagai pembina di sekolah.

"Statusnya sebagai pegawai baru seminggu bekerja,"kata Tarmizi.

Disinggung soal kompetensi Obby sebagai bidang pembina, Tarmizi enggan berkomentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com