Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pernah Kena Covid-19, Ini Daftar Orang yang Tak Perlu Divaksin Menurut Ahli Mikrobiologi

Kompas.com - 12/01/2021, 17:45 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ahli mikrobiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Profesor Yuwono mengatakan, pasien Covid-19 yang sudah terpapar tak perlu lagi disuntik vaksin.

Sebab, pemberian vaksin hanya diberlakukan untuk orang yang belum pernah terkena Covid-19.

"Yang sudah pernah terkena Covid-19 itu tubuhnya sudah mendapat antibodi spesifik. Sehingga tidak masuk dalam prioritas untuk divaksin," kata Yuwono lewat sambungan telepon, Selasa (12/1/2021).

Yuwono menerangkan, tubuh manusia yang sudah terkena Covid-19 sebetulnya sudah membuat sistem kekebalan tubuh secara otomatis. Sehingga, para orang yang pernah terpapar lebih kecil kemungkinan untuk kembali terkena lagi virus Corona.

"Yang lebih utama itu untuk divaksin adalah orang sehat. Kalau yang sudah terpapar mereka sudah kebal terhadap virus Covid-19," ujar Direktur Rumah Sakit PT Pusri tersebut.

Baca juga: Palembang Siapkan 205 Petugas Vaksin, 14.604 Nakes Siap Divaksin, Tak Ada yang Menolak

Saat penyuntikan vaksin pun tak diberikan kepada sembarang orang. Di mana para penderita darah tinggi, diabetes, termasuk ibu hamil, tak disarankan untuk divaksin.

"Orang yang sedang demam dan kondisi tubuhnya 37 derajat juga tak boleh divaksin. Kalau sehat punya penyakit tapi tidak ada reaksi silakan, seperti alergi atau sakit panu ya tidak apa-apa," ungkapnya.

Secara terpisah, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Yusri menambahkan, pihaknya telah membagi kriteria orang yang menerima vaksin.

Penyuntikan vaksin menurutnya tidak akan dilakukan kepada orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, ibu hamil dan menyusui, penderita penyakit jantung, autoimun, ginjal, reumatik autoimun, saluran pencernaan kronis, hipertiroid, kanker dan defisiensi imun. 

Yusri menerangkan, dalam proses vaksinasi nanti, pihaknya akan lebih dulu melakukan pemindaian terkait kesehatan penerima. Empat meja disiapkan sebelum pasien disuntik vaksin.

Baca juga: Per 14 Januari, 14.604 Tenaga Kesehatan Palembang Disuntik Vaksin Covid-19

Untuk meja pertama, pasien akan melakukan pendaftaran yang menerima SMS. Kemudian di meja dua pengecekan suhu tubuh. Selanjutnya pada meja tiga dilakukan penyuntikan vaksin dan meja empat pendataan dan penerbitan sertifikat imunisasi vaksin.

"Sertifikat ini menunjukkan bahwa dia sudah divaksin. Orang yang tidak sehat tidak akan divaksin," tegas Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com