Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayahnya Rawan Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Gubernur Sumsel Perketat Izin Tambang

Kompas.com - 13/01/2020, 23:15 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru akan memperketat izin pertambangan di daerah rawan becana, sehingga banjir dan tanah longsor tak lagi membuat warga menjadi resah.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dampak pertambangan secara ilegal membuat kondisi alam menjadi rusak sehingga ketika terjadi hujan, banjir bandang dan tanah longsor pun menginati.

Herman mencontohkan kejadian ambruknya jembata Mulak Ulu di Kabupaten Lahat, pada beberapa waktu lalu yang disebabkan karena banyaknya aktivitas penambangan batu di kawasan tersebut. 

"Pertambangan bukan kita larang, namum harus diatur terutama terkait dengan alam. Jangan karena kepentingan perorangan maupun sekelompok, alam jadi rusak dan timbul bencana sehingga merugikan masyarakat baik materi maupun psikologis," kata Herman, Senin (13/1/2020).

 Baca juga: Tambang Emas Ilegal Sebabkan Banjir Bandang Bogor, Menteri LHK: Masih Kita Investigasi

Menurut Herman, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-PolPP) diseluruh wilayah diminta aktif mengawasi aktivitas pertambangan di wilayah masing-masing. 

Sehingga para penambang ilegal tak lagi merusak lingkungan hingga berdampak pada bencana alam.

"Jangan sampai kejadian akibat tambang ini terjadi lagi. Kelestararian alam itu lebih penting," katanya.

"Kita tidak boleh mendiamkan, tapi mengawasi jalannya tambang itu sendiri. Kita salah jika mendiamkan orang menambang dengan dampak merusak lingkungan,"ujarnya.

Baca juga: Mabes Polri Diminta Gencar Tindak Pertambangan Ilegal Penyebab Bencana

Banjir bandang Lahat

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, selama satu malam. 

Hal itu membuat aliran sungai Kikim dan Empayang meluap dan menyebabkan banjir bandang di lima kecamatan pada Kamis (9/1/2020). 

Sebanyak 12 rumah milik warga hanyut terbawa banjir.

Bahkan, banjir itu ikut menyebabkan terjadinya tanah longsor dan menutupi akses jalan tiga kabupaten, yakni Empat Lawang, Lahat dan Kota Pagaralam.

Tak ada korban jiwa dari kejadian itu. 

Namun tiga orang warga sempat terbawa arus banjir deras dan ditemukan selamat.

Baca juga: Banjir Bandang di Lahat, 12 Rumah Hanyut dan 3 Warga Sempat Terseret

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com