PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru akan memperketat izin pertambangan di daerah rawan becana, sehingga banjir dan tanah longsor tak lagi membuat warga menjadi resah.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dampak pertambangan secara ilegal membuat kondisi alam menjadi rusak sehingga ketika terjadi hujan, banjir bandang dan tanah longsor pun menginati.
Herman mencontohkan kejadian ambruknya jembata Mulak Ulu di Kabupaten Lahat, pada beberapa waktu lalu yang disebabkan karena banyaknya aktivitas penambangan batu di kawasan tersebut.
"Pertambangan bukan kita larang, namum harus diatur terutama terkait dengan alam. Jangan karena kepentingan perorangan maupun sekelompok, alam jadi rusak dan timbul bencana sehingga merugikan masyarakat baik materi maupun psikologis," kata Herman, Senin (13/1/2020).
Baca juga: Tambang Emas Ilegal Sebabkan Banjir Bandang Bogor, Menteri LHK: Masih Kita Investigasi
Menurut Herman, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-PolPP) diseluruh wilayah diminta aktif mengawasi aktivitas pertambangan di wilayah masing-masing.
Sehingga para penambang ilegal tak lagi merusak lingkungan hingga berdampak pada bencana alam.
"Jangan sampai kejadian akibat tambang ini terjadi lagi. Kelestararian alam itu lebih penting," katanya.
"Kita tidak boleh mendiamkan, tapi mengawasi jalannya tambang itu sendiri. Kita salah jika mendiamkan orang menambang dengan dampak merusak lingkungan,"ujarnya.
Baca juga: Mabes Polri Diminta Gencar Tindak Pertambangan Ilegal Penyebab Bencana
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, selama satu malam.
Hal itu membuat aliran sungai Kikim dan Empayang meluap dan menyebabkan banjir bandang di lima kecamatan pada Kamis (9/1/2020).
Sebanyak 12 rumah milik warga hanyut terbawa banjir.
Bahkan, banjir itu ikut menyebabkan terjadinya tanah longsor dan menutupi akses jalan tiga kabupaten, yakni Empat Lawang, Lahat dan Kota Pagaralam.
Tak ada korban jiwa dari kejadian itu.
Namun tiga orang warga sempat terbawa arus banjir deras dan ditemukan selamat.
Baca juga: Banjir Bandang di Lahat, 12 Rumah Hanyut dan 3 Warga Sempat Terseret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.