Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang Ternyata Membawa Bus di Luar Lintas Trayek

Kompas.com - 31/12/2019, 14:17 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Direktorat Lalulintas Polda Sumatera Selatan mendapatkan fakta baru dalam kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam.

Feri Eprizal (34) sopir bus yang menewaskan 35 korban jiwa tersebut ternyata membawa bus di luar lintas trayek dan tak pernah melintas di lokasi kejadian selama membawa bus.

Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes Pol Juni, Senin (31/12/2019).

"Hasil penyelidikan kami terhadap trayek bus diketahui bahwa sopir tersebut tidak biasa melewati jalan TKP," kata Juni. 

Baca juga: Ini Pesan Terakhir Ferri, Sopir Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang pada Ibunya

Biasa bawa trayek Bengkulu-Jakarta

"Karena yang bersangkutan biasanya membawa bus trayek Bengkulu-Jakarta. Hanya saja pihak PO (Sriwijaya) memintanya untuk membawa trayek Bengkulu-Palembang." 

Juni menjelaskan, dari hasil penyelidikan tersebut, mereka juga menemukan jika bus dalam kondisi transmisi netral.

Sehingga bus tersebut langsung meluncur tanpa terkendali hingga akhirnya masuk ke dalam jurang.

Baca juga: Kecelakaan Bus Sriwijaya Tewaskan 35 Penumpang, Gubernur Sumsel Minta Jembatan Lematang Direalisasikan

Kondisi bus sudah uzur

Proses evakuasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang ketika melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan.HANDOUT/SAR PALEMBANG Proses evakuasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang ketika melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Selain itu kondisi bus yang telah berusia 20 tahun juga dinilai telah uzur.

Pihak kepolisian akan melakukan pengecekan, bagaimana mekanisme dikeluarkannya izin kir dari mobil tersebut.

"Sekarang kita sedang selidiki, penyebab kecelakaannya apa, apakah faktor manusia, kendaraan atau cuaca," kata Juni. 

"Itu masih didalami Bagaimana busnya melalui uji puslabfor dan analisis traffic." 

Baca juga: Mengungkap Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Sebabkan 35 Penumpang Tewas, Juga Angkut Motor

Evakuasi makan waktu 2 hari

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam, pada Senin (24/12/2019) kemarin menyebabkan 35 orang penumpang tewas. 

Sementara itu, sebanyak 13 penumpang lainnya luka-luka.

Evakuasi para penumpang yang tewas itupun memakan waktu selama dua hari.

Tim SAR gabungan mengalami kendala evakuasi akibat arus sungai Lematang yang deras serta para korban yang banyak terkurung di dalam mobil.

Baca juga: Polisi Periksa Pemilik dari Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang dan Tewaskan 35 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com