Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Petani Tewas, Warga Diimbau Tak Masuki Kawasan Habitat Harimau

Kompas.com - 06/12/2019, 17:53 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Dinas Kehutanan Sumatera Selatan mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas perkebunan di dalam habitat harimau.

Hal itu dilatarbelakangi tewasnya dua petani kopi di Kota Pagaralam dan Lahat di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang merupakan habitat harimau. 

Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Panji Cahyanto mengatakan, ada dua KPH yang ada di wilayah itu, yakni KPH Kikim Pasemah di Kabupaten Lahat dan KPH Dempo di kota Pagaralam.

 

"Kejadian ini dikarenakan masyarakat yang tetap masuk ke habitat harimau, itu sudah resiko," kata Panji, saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Alasan Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik agar Tak Diserang Harimau, Polisi: untuk Mengelabui

Panji mengakui, banyaknya warga yang masuk ke dalam kawasan KPH lantaran minimnya penjagaan di setiap wilayah. Sebab, di dalam satu KPH, hanya dijaga beberapa orang.

Seperti halnya KPH Dempo hanya dijaga dua orang. Sementara KPH Pasemah dijaga lima orang.

"Untuk melakukan pengawasan sangat sulit. Kami akan kerjasama dengan NGO dan BKSDA untuk memetakan jalur jelajah harimau, agar kejadian ini tidak terjadi lagi," ujar dia.

Pengelolaan hutan lindung memang dilarang untuk dijadikan sebagai perhutanan sosial.

Sebab, pengelolaan hutan lindung mempunyai perhitungan sendiri. Seperti habitat satwa yang ada tinggal di sana.

"Pengelolaan hutan ini sudah diatur dalam Permen KLHK nomor nomor 48 tahun 2018. Jadi tidak boleh masuk ke kawasan harimau, karena bisa membahayakan kedua bela pihak," ucap dia.

Untuk diketahui, konflik antara harimau dan manusia di Pagaralam dan Lahat telah empat kali terjadi.

Dari empat kejadian, dua berhasil selamat dan dua tewas.

Korban yang selamat adalah Marta Rolani (24), petani kopi di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yang diserang seekor harimau pada Senin (2/12/2019).

Akibat kejadian itu, ia  mengalami luka cakaran di bagian paha kanan, perut dan bokong.

Lalu korban selanjutnya, adalah Irfan (19), wisatawan taman Gunung Dempo, Kota Pagaralam yang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena luka robek yang serius.

Ia diterkam harimau ketika sedang camping bersama rekannya pada Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Teror Harimau di Pagaralam Kembali Makan Korban, Ini Penjelasan BKSDA

Selanjutnya Kuswanto (57), petani kopi di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau, pada Minggu (17/11/2019).

Terakhir adalah Yudiansah Harianto (40) yang tewas dalam kondisi tinggal tulang usai diterkam harimau ketika berada di kebun yang ada di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (5/12/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com