PALEMBANG, KOMPAS.com- Kondisi kabut asap ekstrem saat ini sedang melanda Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Munculnya asap disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhurla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumsel.
Diketahui bahwa alat pemantau konsentrasi partikulat (PM10) milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendadak rusak sehingga kondisi level udara di Palembang tidak bisa terpantau.
Kepala kantor BMKG stasiun Kenten Palembang Nuga Putratijo mengatakan, server pusat mengalami down.
"Awalnya ada perbaikan alat pemantau, lalu server BMKG pusat down. Hari ini juga sempat terkendala mati lampu sehingga data-datanya hilang semua," kata Nuga ketika memberikan keterangan di kantor Gubernur Sumsel, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Kebakaran Lahan Belum Selesai, Palembang Terpapar Kabut Asap Ekstrem
Menurut Nuga, kerusakan itu telah berlangsung sejak Kamis (10/10/2019).
Hingga kini kondisi server di BMKG masih rusak.
Nuga pun tak bisa memastikan kapan website resmi tersebut bisa kembali diakses masyarakat umum.
"Belum tahu berapa lama proses perbaikan. Semoga secepatnya," ujar Nuga.
Baca juga: Menderita Tulang Keropos, Manajer PT SSS Tersangka Karhutla Ajukan Penangguhan Penahanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.