Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Perusakan Stadion Jakabaring Menangis di Kantor Polisi

Kompas.com - 24/07/2018, 05:56 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Kompas TV

PALEMBANG, KOMPAS.com — Empat pelaku perusakan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, ditangkap aparat Polresta Palembang.

Seorang remaja pelaku perusakan menangis setelah tahu ditetapkan sebagai tersangka perusakan Stadion Jakabaring oleh Polresta Palembang.

"Kenapa?" tanya Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara kepada remaja itu, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Gubernur Alex: Fasilitas Asian Games di Jakabaring Dirusak, Memalukan Sumsel

Remaja tersebut terus menunduk sambil mengusap-usap matanya.

"Kerjanya tukang parkir," tambah Zulkarnain.

Bersama ketiga temannya, remaja tersebut ditangkap usai kericuhan yang terjadi di Stadion Jakabaring. Dari empat orang yang ditangkap, hanya dua yang terbukti merusak stadion.

"Empat yang diamankan saat itu kan pada berlarian. Lalu dua yang terpenuhi sebagai tersangka. Yang dia itu, satu berkelahi, satu lagi menghidupkan mercon, juga ditangkap saat itu," ungkapnya.

Baca juga: Kurang Bukti, 2 Pelaku Perusakan Kursi Gelora Jakabaring Dikenakan Wajib Lapor

Sementara itu, pelaku lainnya mengaku merusak bangku stadion karena kesal terhadap manajemen Sriwijaya FC yang kerap menjual pemain bintang hingga berbuntut pada kekalahan dari Arema di kandang sendiri.

"Gara-gara SFC kalah. Kesal ke manajemennya. Pemain yang bagus-bagus banyak keluar," tutur Zulkarnain menirukan jawaban pelaku.

Saat ini, polisi masih memburu puluhan orang lain yang terekam CCTV saat merusak Stadion Jakabaring karena kesal dengan penampilan Sriwijaya FC.

Kompas TV Saat ini, polisi masih memburu puluhan orang lain yang terekam CCTV saat merusak Stadion Jakabaring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com